Kamis, 06 Agustus 2015

Oleh-Oleh Mutiara Sekarbela

Jangan cuma berlibur tanpa membawa cinderamata ala pulau Lombok. Lombok tak cuma kaya akan pantainya yang indah dan puranya yang unik, namun juga pusat oleh-oleh khas pulau tersebut. Salah satunya di kawasan Sekarbela. Para wisatawan akan melihat hasil kerajinan perhiasan mutiara yang indah dan membuat Anda merogok kocek. Desa yang jaraknya sekitar 4 km dari kota Mataram adalah sentra produsen kerajinan mutiara. Setelah memasuki daerah ini tepatnya berada di sepanjang JL. Sultan Kaharudin Anda akan dimanjakan dengan deretan otlet perhiasan yang rasanya tak tega bila tidak di lihat. Dulunya Sekarbela ialah daerah persawahan, tetapi sejak kerajinan perhiasan mutiara dan emas jadi mata pencaharian penduduknya, sekarang  Anda tak akan lagi menyaksikan hamparan sawah melainkan hamparan kerajinan mutiara dengan desain berbagai macam. Mungkin banyak orang yang tidak percaya bila pengrajin di Sekarbela pernah pesimis sebab bisnis emas-nya saat itu tak memberikan hasil yang baik. Tapi lambat laun dari mereka mencoba memadukan antara emas dengan perak, jadi hasil kerajinan mereka lebih di sukai orang. Di kawasan ini Anda akan diberi pilihan desain perhiasan yang banyak sekali  mulai dari broskalung, gelang, anting, serta asesoris lainnya baik yang memakai perak maupun emas. Yang sering di sukai pembeli ialah perhiasan yang di padukan antara kilauan mutiara dengan seni ukir emas. Anda pun tak usah  khawatir kekurangan uang cash ketika berbelanja, sebab hampir semua otlet di kawasan itu dapat  menerima pembayaran yang memakai kredit card dan mata uang asing lainya.

Perhiasan mutiara yang dijual di kawasan ini adalah mutiara hasil budidaya air laut serta air tawarnya. Mutiara budidaya laut diIndonesia umumnya mempunyai tiga warna yaitu perak, emas, dan putih Keindahan mutiaranya tak kalah dengan mutiara yang dari mancanegara. Mutiara air tawar umumnya didapat dari luar Wisata di Lombok. Bentuk mutiaranya pun beragam ada yang bentuknya bulat sempurna, ada juga yang semi mutiara atau tidak beraturan. Untuk harga, mutiara air laut memang lebih mahal harganya di bandingkan mutiara air tawarnya. Tidak heran bila Anda wajib mengeluarkan uang sampai ratusan ribu untuk mendapatkan perhiasan mutiara air laut itu.

Sama dengan pusat industri kerajinan lain misalnya Sukarare, Banyumulek, dan Labuapi dengan keterampilan  menghasilkan gerabah serta menenun yang didapat sejak zaman dahulu oleh nenek moyang mereka, di daerah Sekarbela juga mirip dengan daerah-daerah diatas. Masyarakat di desa tersebut tak pernah dengan cara  khusus belajar teknik membuat perhiasan dengan kata lain secara otodidak. Walaupun hasil kerajinan daerah  itu telah dapat bersaing  ditingkat global tetapi manajemen yang dipakai untuk mengembangkan bisnis tersebut masih secara kekeluargaan atau lokal. Pada mulanya, jiwa berdagang penduduk daerah itu diturunkan oleh para pedagang dari Arab 100an tahun yang  lalu dan datang untuk berdagangl beberapamacam kerajinan. Beberapa dari pedagang arab tersebut kemudian menetap di Sekarbela dan menikah dengan warga setempatnya. Terbukti, sekarang mayoritas pedagang kerajinan mutiara dan perhiasan di Sekarbela ialah orang  keturunan Arab. Sekarbela dari dahulu memang strategis sekali, yaitu terletak  dekat dengan pelabuhan Ampenan yang menjadi tempat persinggahan para pedagang dari luar ( mancanegara ).

Untuk Anda yang telah tak sabar untuk berkeliling daerah Sekarbela, lebih baik memakai mobil pribadi atau sewaan, agar lebih mudah memilih perhiasan dari satu toko ke toko yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar